| ]

Sungguh bersyukur kita terlahir tanpa diteror desingan peluru, dentuman Bom, raungan sirine tanda bahaya, dan hiruk pikuk arus pengungsi perang. Bandingkan dengan generasi Orangtua kita, Kakek-nenek kita, yang mengenyam masa-masa perang Tahun 1940-an hingga masa Revolusi 1965 yang pasti mencekam.

Namun kadang kita tak menyadari ada "kewajiban" untuk bersyukur atas kondisi yang kita nikmati.


Foto: Mengenang perjuangan di Museum pesawat perang

Yang memprihatinkan, banyak diantara generasi sekarang yang lupa ber-empaty sehingga takbisa membayangkan perjuangan pendahulu Bangsa Indonesia yang bertaruh nyawa demi berkibarnya Sang Merah putih, berkorban harta demi kemerdekaan, padahal mereka tak tahu apakah jika merdeka, jasa dan pengorbanan mereka akan dihargai dengan materi yang setimpal!!

Saat ini kita terlalu berpamrih, selalu memperhitungkan keuntungan materi sebelum mau melakukan sesuatu untuk Bangsa, untuk orang lain,bahkan kadang demi diri sendiri.
Banyak diantara kita yang lupa proporsi Hak dan kewajiban, proporsi kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
Kapan terakhir kali anda melakukan kewajiban anda dahulu sebelum menuntut hak anda?
Kapan terakhir kali anda berkorban / mengalahkan egoisme anda demi kepentingan bersama?
Relakah anda apabila sebagian tanah / halaman anda diminta Negara untuk pelebaran jalan, untuk dijadikan saluran air, dan sejanisnya?!
Dimasa lalu, banyak kejadian seperti diatas, dilakukan dengan ikhlas, sukarela.....

Indahnya kemerdekaan ini jika seluruh Rakyat Indonesia bisa :

1. Mengedepankan kepentingan umum / bersama daripada kepentingan pribadi
2. Mendahulukan kewajiban daripada menuntut hak
3. Saling menolong tanpa pamrih
4. Berlomba lomba memberikan yang terbaik bagi Bangsa, Negara, dan orang lain
5. Saling menghargai perbedaan
6. Menghormati yang lebih tua
7. Menjaga sopan santun ( Jepang yang merupakan Negara maju, sopan-santunnya ribuan kali lipat dari orang Indonesia yang sering mengaku berbudi luhur!! )
8. Seperti AXIS, rela berbagi sampai yang menerima bingung bagaimana menghabiskannya...



Foto: DONOR DARAH

Dalam menikmati alam kemerdekaan ini, secara pribadi saya punya keyakinan dan cara tersendiri dalam mengekspresikan rasa syukur atas nikmat menjadi "INDONESIA".

1. Apapun kata orang picik tentang INDONESIA, saya bangga menjadi INDONESIA!!
2. Hati saya tergetar saat melihat Sang Merah Putih berkibar
3. Rasa haru maradang mendengar INDONESIA RAYA berkumandang
4. Saya yakin, harta yang saya miliki justru harta yang saya bagikan kepada orang lain yang membutuhkan
5. Dalam berlalu lintas, saya patuhi segala peraturan lalulintas bukan karena takut ditilang polisi, tapi karena ingin menjaga keselamatan diri saya dan pengguna jalan yang lain
6. Saya naik motor ber-helm meski hanya kewarung sebelah, karena saya menghargai isi kepala saya (otak), kalau ada yang naik motor ngebut dijalanan tanpa memakai helm, saya tidak kagum akan keberaniannya, tapi prihatin karena ada orang yang tidak menghargai nyawa dan isi kepalanya sendiri.LAyakkah kita menghargai orang yang tidak menghargai otak dan nyawanya sendiri?
7. Indonesia itu indah, zamrud khatulistiwa itu bukan bualan,sebelum menghamburkan uang di negeri orang, saya ingin menjejak seluruh penjuru negeri ini.


Foto: Pantai Krakal, Gunungkidul, Yogyakarta

8. Saya membayangkan asap knalpot adalah uang yang berceceran dibuang seenaknya, sehingga saya enggan bepergian dengan cara boros BBM, bukan sekedar hemat tetapi karena saya menghargai jerih payah saya dalam mencari uang. Jika tidak mendesak, saya kemana-mana naik sepeda atau sepeda motor. Sejarang mungkin bermobil sendirian.
9. Saya ingin melaksanakan kalimat " JANGAN TANYA APA YANG NEGARA BERIKAN KEPADAMU, TANYALAH APA YANG BISA KAU BERIKAN KEPADA NEGARAMU"
10. Indonesia setara dengan Bangsa lain, tak ada alasan untuk minder dengan Bangsa dan Ras lain diDunia ini. Kalau kita mau, pasti bisa
11. Kebebasan yang kita miliki sebagai individu, hendaklah kita gunakan secara bijak. Jangan sampai kebebasan kita jadi membatasi kebebasan orang lain, mengurangi kenyamanan orang lain.
12. Saya yakin, sebagaimana kita beli motor,mobil,Handphone, dan gadget lainnya, disertai dengan buku manual penggunaannya. Sebagai manusia, saya yakin Tuhan menciptakan manusia dengan menyertakan buku manual sebagai pedoman penggunaan (menggunakan nyawa,tubuh,dan sebagainya), dan buku manual itu adalah Agama beserta kitab sucinya. Jangan atheis....kecuali anda adalah orang yang menyetarakan diri dengan produk bajakan/tembakan yang tidak ada buku manualnya...batangan!!
13. Yang membedakan Manusia dan binatang adalah IDEALISME. Jika anda tak memiliki idealisme, tunduk padapasar, kalah oleh uang (termasuk rela dikibulin politisi yang main politik uang), berarti anda adalah "BUKAN MANUSIA"!!
14. Ada sebagian dari kita yang rela mati demi membela keyakinannya,berani mati kadang demi sesuatu yang konyol. Mereka egois sekali. Apakah mereka peduli dengan Ayahnya,Ibunya,Kakaknya,Adiknya,Istinya,suaminya,anaknya atau kekasihnya yang sangat tidak rela ditinggal mati untuk hal yang "berharga" bagi dia seorang, tapi "kekonyolan" bagi banyak orang?! Pemberani adalah orang yang berani hidup!!
15. Ada kenyataan yang membuat saya yakin bahwa itulah penyebab INDONESIA tak sebesar kekayaan dan potensinya. Yaitu keengganan kita untuk berubah,keengganan untuk menerima perubahan,sering menolak sesuatu yang baru!! Kita senantiasa terkungkung dalam Comfort Zone, terlena dalam kenyamanan turun temurun, enggan melakukan perubahan demi optimalisasi dari suatu usaha.
Misalnya, mayoritas petani kita dari jaman dulu masih bertani secara tradisional, dengan hasil panen yang tetap segitu gitunya!! Sementara petani dinegara lain sudah memodern-kan cara bertaninya, dengan hasil panen yang berlipat.
16. Banyak diantara kita yang Import minded, malu menggunakan produk /merk lokal. Padahal banyak sekali merk import tersebut sebenarnya adalah produk Indonesia yang diberi label merk Luar Negeri.Sementara banyak Negara kaya/maju yang justru penduduknya hanya mau menggunakan produk dalam negeri mereka, anti produk asing!! Ironisnya pula, kita fanantik dengan produk dari suatu negara, sementara produk kita dilarang masuk ke negara tersebut!!
17. Bila bukan kita, siapa lagi yang harus mencintai INDONESIA?


Foto: Bersama Fadly PadI sebagai relawan Merapi , November 2010

Kepada saudara-saudaraku yang duduk sebagai abdi Rakyat, menjabat sebagai aparatur pemerintahan INDONESIA, BLAK BLAK-an saja saya punya pandangan sebagai berikut:

1. Anda adalah abdi Rakyat, Boss anda bukan atasan anda, melainkan kami...seluruh Rakyat INDONESIA
2. Jalankan amanah Undang Undang Dasar 1945, Proklamasi, Pancasila, dengan ber-empaty kepada generasi pejuang yang telah tulus dan mempertaruhkan idealismenya dalam menyusun kalimat demi kalimat dalam ketiga pondasi INDONESIA tersebut!!
3. Jangan korupsi
4. Yang membidangi kesehatan, jangan kalah sama imperialisme yang menyebabkan biaya kesehatan tak terjangkau!! Bahan produksi obat seharga satu rupiah, kenapa harus dibayar Rakyat sampai seribu rupiah?
5. Pendidikan bukan bisnis, kita punya Insinyur Soekarno, punya banyak Doktor, Dokter,pakar ekonomi, yang belajar dalam kesederhanaan, dimasa lalu. Sekarangpun kita bisa mencetak sarjana dalam kesederhanaan!! Kalau pendidikan murah, gak ada yang akan nuntut gaji tinggi!! Insya Allah, biaya pendidikan tinggi, harga kebutuhan hidup juga terjangkau.
6. Yang diDepartemen pertanian, carikan metode pertanian, perkebunan,yang efisien dan bisa menghasilkan panen yang optimal. Pupuk jangan mahal!!Harga pupuk naik 3-4 kali lipat, harga gabah tetap...kasihan Pak Tani!!
7. Masih tentang pertanian, biarkan harga pangan mengikuti pasar, biar petani juga bisa kaya!! Masalahnya bukan pada mahalnya pangan, tapi kemampuan Rakyat dalam membeli!! Kalau Rakyat punya uang, harga berapapun pasti terbeli!!
8. Wujudkan kemandirian Bangsa. Dukung putra putri Bangsa yang jago bikin mobil, jago bikin program komputer, jago ngerancang pesawat!!
9. Dukung Mobil Nasional
10. Dukung Software Nasional
11. Dukung merk Elektronik Nasional
12. Permudah prosedur pengajuan merk / hak paten oleh Anak Bangsa
13. Jangan mengandalkan pengiriman TKI / TKW tanpa keahlian yang hanya menjadi pekerja kasar diNegara lain sebagai solusi penyerapan tenaga kerja!! Ciptakan potensi lapangan kerja didalam negeri, dorong dunia usaha!!
14. Buat standar Nasional Indonesia sebagai standar yang disegani Bangsa lain agar negeri ini tidak menjadi tempat sampah bagi barang bekas negara lain!!
15. Hukum berat koruptor, jika tidak hukuman mati, asingkan mereka seumur hidup kepulau terpencil tanpa peluang potongan hukuman!!
16. Buat program "Wajib Militer" atau sebangsanya untuk menanamkan rasa Cinta INDONESIA dan rasa BANGGA MENJADI INDONESIA
17. Jangan mau disuap, karena penyuap akan memandang rendah dirimu
18. Jangan sok kuasa, agar kalian tetap terhormat dan dihormati setelah lengser
19. Jangan bohongi Rajyat
20. Jangan takut mundur dari jabatan saat merasa gagal menjalankan tugas, niscaya harga dirimu akan terjaga
21. Jangan gila hormat, jadilah pemimpin yang disegani bawahan, bukan yang ditakuti!!
22. Yang jadi polisi, jangan mau jadi alat penguasa...kalian pengayom Masyarakat, digaji pakai duit Rakyat
23. Yang jadi tentara, jangan main kasar karena kalian kebanggaan Rakyat, lahir dari oleh, dan untuk Rakyat
24. Buat Pak Hakim, Pak Jaksa, jangan permainkan hukum...percayalah Suara Rakyat itu suara Tuhan
25. Bagi para politisi, jangan hanya pintar bersilat lidah, ingat...mulutmu harimaumu!!
26. Saudaraku pengelola pajak, itu uang Rakyat bukan uang-mu....
27. Buat Satpol PP, jangan main gusur dengan cara kekerasan...contohlah Pak JOKOWI ( Walikota Solo) dan Pak Herry Zudanto (Walikota Jogja) yang menata kota tanpa kekerasan
28. Pak menteri, jangan lagi ABS..Asal Bapak Senang, Rakyat sudah pintar, gakbisa dibohongi!! Jangan sampai ada mantan menteri masuk bui lagi, kasihan keluargamu
29. Pak Presiden, anda memiliki otoritas tertinggi untuk menentukan merah-hijau-hitam-putihnya INDONESIA, jangan peduli dengan POPULARITAS, jika kebijakan anda bagus dan berhasil, pasti musuh politik anda pun akan membela jika anda diserang!
Rakyat akan mengenang anda berdasar prestasi anda!! Tanpa jadi Penyanyi, Pak Presiden sudah terkenal kok!!
30. Buat Pak/Bu DPR, Rakyat sudah memilih anda secara personal, bukan karena partai, lantanglah menyuarakan aspirasi pemilih anda!! Jangan takut pimpinan partai, kalau anda benar, Rakyat pasti membela.
31. Buat para guru Negeri, kembalikan semangat Pahlawan Tanpa tanda jasa.... Insya Allah kemudahan materi akan menyertai keikhlasan anda
32. Buat para guru (lagi), merasa malu dhonk kalau muridmu harus ikut les atau bimbingan belajar demi meraih nilai bagus dalam ujian dan demi lulus Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri!! Merasa gagal dhonk karena hal diatas!!
33. Hai para pejabat yang mengurus perijinan, berpihaklah pada Rakyat kecil yang jujur dan bersahaja, jangan merendahkan harga dirimu diketiak pengusaha nakal yang pintar menyuap.
34. Yang di bea cukai,saya yakin anda bisa bersih dari stereotip "istana penyelundupan"
35. Cintailah Produk produk Indonesia
36. Jangan cari untung sesaat dari proyek proyek untuk Rakyat
37. Jangan tunduk pada kepentingan asing, jaga harga diri Bangsa
38. Hematlah menggunakan anggaran , untuk komunikasi, gunakan AXIS
39. Kalau bisa mudah, untuk apa dipersulit
40. Hemat energi


Foto: Saya dan Piyu PadI telah sama sama membuktikan bahwa mimpi itu bisa terwujud!!

Blak blakan ke-66, saya ingin mengajak anda semua percaya bahwa INDONESIA itu SERBA BISA, dan HEBAT!! Pokoknya, jangan takut bermimpi!!
Sebagian kecil buktinya ada diuraian berikut ini....




Garuda didadaku, merahputih dijiwaku, Indonesia didarahku!!

Berawal dari tergelitiknya rasa Nasionalisme saya ketika membaca terbitan harian KOMPAS pada sekitar bulan Agustus 2007 yang setiap hari memuat kutipan "Nasionalisme menurut saya" ( Kutipannya Bisa dibaca dibawah catatan ini , atau Klik http://aryaperdhana.blogspot.com/2007/08/nasionalisme-tak-sekedar-upacara.html ) saya ingin melakukan sesuatu untuk Negeri ini.

Ide awal, saya ingin mengadakan acara Ulang Tahun Bersama terbesar pada bulan November 2008 dengan peserta terbanyak yang berasal dari seluruh Dunia, di Yogyakarta ( karena saya berdomisili di Yogyakarta sejak Juni 2006 ) namun akhirnya batal dan hingga kini belum terlaksana karena kendala waktu dan biaya.

Disaat Indonesia akan merayakan Kemerdekaannya yang ke 64, tepatnya 17 Agustus 2009, stasiun Metro TV dan beberapa stasiun TV lainnya seakan berlomba-lomba untuk membuat liputan tentang aksi anak Bangsa yang ingin menunjukkan Nasionalisme-nya, dan secara tulus saya setuju serta kagum dengan semua niat mereka meskipun jika dengan kacamata negatif, terkesan ada egoisme antar anak Bangsa yang enggan kalah sama yang lain.

Fastabiqul Khoirot ( "Berlomba-lomba dalam kebajikan ) khan boleh??!

Tayangan TV, liputan media cetak, dan aksi anak Bangsa disekeliling saya pada saat itu membuat tekad saya untuk berbuat sesuatu bagi Bangsa, semakin tinggi.

Maka melalui media Facebook, sejak tanggal 17 Agustus 2009, saya berencana membuat rekor berupa Status yang senada pada Facebook selama 365 hari / Satu Tahun tanpa putus.

Usaha pertama itu gagal karena pada bulan ketiga, tepatnya 27 November 2009, saya sibuk ikut melakukan kegiatan penyembelihan Qurban di Masjid Karangkajen, tempat Sang Pencerah ( KHA Dahlan, pendiri Muhammadiyah ) dimakamkan. Saat itu saya lupa tidak meng-update Status tersebut.....karena saat saya ingat, ternyata sudah masuk hari Jum'at 28 November 2009 pukul 00:03 WIB.

Sepertinya sepele, hanya tinggal Copy Paste Status di Facebook...namun setelah saya menjalani....dibutuhkan keuletan, tekad yang kuat, konsistensi, dan menghadapi banyak godaan seperti "cibiran" dari kawan-kawan yang entah becanda atau serius bilang gak suka dan sebagainya.

Karena upaya membuat rekor ini dilakukan secara ONLINE, tentu dibutuhkan jaringan Internet yang mumpuni dan mobile, karena membuka halaman facebook dilakukan tidak hanya dikantor atau dirumah, kadang saya lakukan saat berlibur kedaerah pelosok.



Foto: Lagi update status Dipucuk Gunung, Jaringan AXIS oke punya!!

Terimakasih untuk AXIS yang telah menyediakan jaringan GPRS, 2G, 3G hingga HSDPA diseluruh wilayah Indonesia sehingga saya berhasil melewati target 365 hari melakukan Update status senada.

Alhamdulillah hingga 17 Agustus 2011 ini saya telah memasuki hari ke 381/365 , sudah lebih 16 hari target 365 hari untuk mencapai ambisi Satu Tahun Update Status dengan isi yang senada!!!

Semoga setelah membaca alasan/ sesuatu yang melatar belakangi aksi saya melalui Facebook ini, anda yang membaca bisa memberi dukungan, atau malah memiliki ide lain untuk dilakukan, yang pada akhirnya diniati demi memicu Nasionalisme Anak Bangsa agar yakin bahwa sebenarnya INDONESIA MAMPU, INDONESIA BISA!!

Saya ingin mengajak anda semua, untuk bisa menghargai sekecil apapun aksi anak Bangsa Indonesia yang dilandasi niat untuk mengekspresikan Nasionalisme mereka.

Saya juga ingin menyatakan bahwa ternyata Menang tanpa merendahkan itu sangat elegan, jadi saya ingin memulai dari diri saya sendiri untuk tidak akan merendahkan orang lain, apapun prestasinya.

Inilah Status dan komentar saya yang telah 381 hari senantiasa saya Copy Paste!!

Bagian yang dicetak tebal tidak pernah berubah, sedangkan untuk komentar yang berkaitan dengan status, ada beberapa penambahan walau minimal masih mirip ( bagian yang dicetak miring )

DILARANGPROTES!!!GUE MAU BIKIN REKOR DUNIA BERUPA Status fb yang senada selama 1 Tahun berturut-turut!!! TERBUKTI KALAU KITA MAU,REKOR DUNIA YANG TAKMAMPU DIPECAHKAN OLEH AMERIKA,JUSTRU BISA DIBUAT OLEH INDONESIA!!

*TANGGAL16AGUSTUS 2009,SEKITAR 2818 PENYELAM MENCATAT REKOR DUNIA MENYELAM BERSAMA TERBANYAK DIDEKAT BUNAKEN,SULAWESI,DILANJUT UPACARA 17-AN DITEMPAT YG SAMA PADA 17 AGUSTUS 2009.

LALU TGL 17 AGUSTUS 2009 PARA PEMANJAT TEBING+PENYUSUR GUA PROFESIONAL SUKSES MENGIBARKAN BENDERA MERAH PUTIH DARI KEDALAMAN 90METER DIBAWAH PERMUKAAN TANAH GUNUNGKIDUL-JOGJA,ADA JUGA YG MELAKUKAN HAL SEJENIS DIACEH,PAMENGPEUK,SULAWESI,BROMO,SEMERU,RUSIA DAN TEMPAT LAINNYA,DENGAN CATATAN REKOR MASING2 YANG JUGA MENAKJUBKAN.

KUMAU BIKIN REKOR NGULANG STATUS INI SETAHUN PENUH!! AKU JUGA SEDANG MENCARI SPONSOR YG MAU MENDUKUNGKU AGAR TERCATAT DI BUKU REKOR DUNIA DAN BUKU SEJARAH SEBAGAI PEMILIK RUMAH MEWAH GRATIS LENGKAP DENGAN MOBIL MEWAH GRATIS BESERTA PERABOTAN MEWAH YANG GRATIS,PUNYA TIKET PESAWAT DAN ANGKUTAN LAEN GRATIS PLUS VOUCHER UNTUK NGINAP GRATIS DIHOTEL MEWAH SELURUH DUNIA YANG BERLAKU SEUMUR HIDUP,DAN DAPAT JATAH MAC+BB TERBARU TIAP VENDORNYA LAUNCHING TIPE BARU! POKOKNYA MAU NGAPAIN AJA NGGAK PERLU BAYAR!!

BIAR GRATIS ASAL SOMBONG!

Duapuluh tahun lalu, hampir setiap pagi kuterbangun sebelum Jam 4 pagi, untuk mendengarkan Radio Australia Siaran Indonesia di Radio SW ( Gelombang Pendek ) yang suaranya timbul tenggelam.

Kini,kumasih kuterbangun sebelum Jam 4 pagi, untuk siap2 siaran Pagi!!

Dulu kubayangkan jadi penyiar Radio di Australia.....Enaknyaaaa.......

Dan saat itupun, akhir tahun 1980-an, aku gakterlalu antusias membaca koran karena berita beritanya kalah seru dari berita di RASI, BBC London, NHK Radio, Deutche Welle, dll

Sekarang, bule2 Australia pada nunggu siaran pagiku.......

Pasti mereka membayangkan enaknya jadi penyiar Radio di Indonesia..... ((-:


Foto: Saya mampu mewujudkan impian menjadi Penyiar Radio

Yang pasti, aku telah membuktikan bahwa apa yang ada dibenak kita akan menyusun konsep masadepan kita

Alam bawah sadar kita menuntun kita untuk mewujudkan impian kita

Nah, kalo sekarang aku melanjutkan berandai andai lagi.....

Kalau aku jadi Presiden negeri ini, gak ada hasil tambang yang akan kuijinkan dihisap asing untuk kepentingan mereka!!

Kalau aku jadi Presiden negeri ini, akan kukerahkan para ahli cendekia untuk menghasilkan produk dalam negeri terhebat, mulai dari panci, jarum jahit, Handphone, motor hingga pesawat terbang, biar negeri ini gak dibanjiri produk impor!!

Kalau aku jadi Presiden negeri ini, gak akan kubiarkan Rakyatnya berjiwa inferior...mengagumi hasil pikir orang asing!!


Kalau aku jadi Presiden negeri ini, akan kubikin kroni-kroniku malu kalo pake Produk asing!!

Kalau aku jadi Presiden negeri ini, akan kusemangati penjual Sop Conro, Es Palubutung, Nasi jenggo, lawar Bali, untuk ekspansi lapak ke Davos, Copenhagen, Leipzig, Hollywood, dll

Kalau aku jadi Presiden negeri ini, akan kuhukum mati menteri dan pejabat yang kerjanya omong doang...apalagi berbohong kepada Rakyat

Kalau aku jadi Presiden negeri ini, siapa yang mau jadi rakyat?!! Ah...bodho amat!! Namanya juga kalau!!? Hahaha...

Kita Bisa...!!


Foto: Di Museum Madame Tussaut, Peak Tower, Hongkong

Okay, jangan bersembunyi dibalik kata "gakpunya modal" dan sejenisnya!!

Percayalah,yg sangat teramat penting adalah: Mindset!! Mindset!!!

http://m.detik.com/read/2011/02/02/162059/1559157/68/kiat-sukses-suryo-sulisto-jadi-milyuner-setelah-31-tahun?nhl


Kalimat kalimat diatas, memang tidak sempurna, tidak seindah karya pujangga dan tidak se heroik orator politisi,namun pada saat memutuskan rangkaian kalimat tersebut sebagai Status saya yang akan selalu di Copy Paste tiap hari, sepertinya itulah kalimat yang paling oke menurut saya.

Terselip kalimat seenaknya, dengan tendensi bercanda....namun sebenarnya kalimat kalimat tersebut adalah serius....seserius keinginan saya untuk bisa mewujudkan mimpi.....


Dibawah ini adalah kutipan Harian Kompas terbitan Agustus 2007 yang saya sampaikan diatas catatan ini.



17.8.07

Nasionalisme Tak Sekedar Upacara
Kawan, nasionalisme tak sekedar pekik merdeka. Pun, tak sekedar upacara. Apa arti nasionalisme bagi kalian?


Harian KOMPAS terbitan Kamis, 16 Agustus 2007, memuat 62 pesan pendek (SMS) dari para pembacanya, yang berisi apa yang mereka lakukan sebagai bentuk nasionalisme terhadap negeri tercinta, Indonesia.

Saya kutipkan beberapa pesan yang menurut saya menarik.

"Dulu, selama 3 tahun. selain kuliah di UGM aku membantu jadi guru Bahasa Inggris di SD Jatisari Sleman tanpa dibayar. Aku tak mau kemiskinan struktural membelenggu murid-muridku untuk maju"

Thomas, 31 tahun, Semarang

"Walaupun aku gak bisa nerusin sekolah SMA dan sekarang bekerja tapi aku akan berusaha belajar dari media apapun yang bisa membuat aku tidak bodoh"


Rastikawati, 18 tahun, Jakarta

"Saya terjun ke kelompok-kelompok tani utk penyuluhan Pertanian ORGANIK. Mendorong untuk bertani scr ramah lingkungan, non-kimia, menyehatkan dan mampu brdaulat scr pangan. Menyadarkan petani semata-mata utk tdk menjadi obyek produk perusahaan trans-nasional. Ini nasionalismeku!"

Gons, 30 tahun, Pematangsiantar

"Gue cuma pake 6 gayung skali mandi. Kalo keramas, nambah 2 gayung. Ini bentuk nasionalisme gw demi menjaga lingkungan Indonesia, apalagi nggak semua orang di Indonesia punya akses terhadap air bersih"

Svetlana, 19 tahun, Yogyakarta

Gw cinta budaya Indonesia! Sampe skarang gw masih suka maenin permainan 'asli Indonesia' seperti bekel, congklak, gw pikir permainan indonesia bener ga ada matinya. Sampai sekarang permainan kayak gitu tetap seru, itu dia yg bikin gw cinta indonesia"

Gracia, 16 tahun, Jakarta
Dengan bersepeda ke kantor walau 2x seminggu dan selalu memanfaatkan kertas bekas di kantor dapat membuat bumi Indonesia lebih sehat, ini nasionalisme gw."

Petrus Simanjuntak, 27 tahun, Bekasi

"'Pemulung' itulah sebutan yg dilontarkan teman-teman utk saya. Karena saya sering memungut sampah dimanapun ebrada. Tak jarang saku saya tebal, bkn krn uang banyak, tapi krn penuh dengan bungkus permen. Inilah expresi nasionalisme saya!"

M. Sholich Mubarok, 21 tahun, Demak

"Tugasku menjaga kerapihan barisan setiap hari Senin dan membuat kelas selalu tertib adalah bagian dari nasionalisme juga kan?"

Muhammad Rifky Ramadhani, 7,5 tahun, Depok

"Bikin kursus komputer gratis bagi anak SD, SMP, biar generasi kita melek teknologi"


Adja Djadja, 39 tahun, Bandung

"Saya dirikan LKM khusus untuk KK miskin dengan modal sendiri. Memberikan pinjaman berupa sepasang kambing untuk 47 KK miskin dengan target 800 KK miskin dalam 6 bulan dengan sistim bagi hasil 70-30."

Mulyadi, 29 tahun, Kabupaten Limapuluh Kota

"Temenku ada yg suka banget borong buku murah kalo lagi ada pameran buku, dan ternyata bukan buat dia, tapi buat dikirim ke para TKW di luar negeri sono, biar merka tetep melek informasi. Nasionalis banget yach!"

Indira Primasari, 22 tahun, Yogyakarta

"Kalo aku, sebisa mungkin selalu baca koran, mengikuti berita tv, radio, media online, terutama berita nasional, meskipun gak setiap hari. karena menurut aku sbagai generasi penerus, kita harus tahu dan peka terhadap situasi & kondisi bangsa."


Nurlinda Komala, 20 tahun, Sukabumi

"Aku terus menabung agar aku bisa jadi sarjana hukum, biar di negeriku tak lagi ada jual beli hukum."

Imam Subkhi, 23 tahun, Brebes

"Aku selalu pilih produksi dalam negeri daripada barang impor"

Y. Soenaryo, 62 tahun, Yogyakarta

"Waktu kusi perut di angkringan "JoZZ", tiba-tiba ada pengamen dan aku request lagu. "Ayo mas...kita nyanyi Indonesia Raya aja!!" dan akhirnya lagu heroik selama 62 tahun itu kita nyanyiin dengan lantang di tengah hiruk-pikuk angkringan di sudut Jogja. Ini pasti nasionalisme."

Gabriela L.D. Swastika, 18 tahun, Yogyakarta

"Nasionalisme adalah orang yang punya kesempatan besar memperkaya diri lewat korupsi tetapi tidak melakukannya. Sebagian orang bilang ini bodoh, saya bilang ini nasionalisme."


Andoko, 46 tahun, Jakarta

"Saya akan berkata DUNIA HIBURAN bukan DUNIA ENTERTAIN. Akan berujar AMAT PENTING bukan IMPORTANT BANGET. Akan mengaku SUNGGUH TERTARIK bukannya INTEREST SEKALI. Akan malu, jika terus membuat telinga Bapak/Ibu gatal-gatal."


Maria Pade Rohana, 23 tahun, Jakarta

"Kami sering berkirim e-mail dengan orang-orang dari seluruh dunia. Bisa berbicara dengan mereka dan menceritakan bahwa masyarakat Indonesia ramah, bermartabat, berbudaya, dan cerdas, sudah merupakan bentuk dari nasionalisme kami yang terealisasi."


Sodiqa & Strida, 18 tahun, Tangerang

"Gak usah muluk-muluk bicara soal nasionalisme. Aku kerja bakti RT seminggu sekali, ronda dua kali sebulan dan peduli sama tetangga kiri-kanan, depan-belakang. Itu nasionalisme banget menurut aku."


Wempy Rustikana, 39 tahun, Cirebon

"Tak perlu menjadi orang Belanda, orang New York, atau band U2. Cukup menjadi diri sendiri."


Diki Satya, 32 tahun, Jakarta

"Ketika gue bersama suporter lain berjuang antri tiket bola selama 5 jam desak-desakan di terik matahari, sampai ada yang menginap di halte bus, ada yang terluka. Ketika lagu INDONESIA RAYA berkumandang kami bernyanyi bersama disertai air mata, tepuk tangan dan berteriak sekeras-kerasnya."



Roberto Tambunan, 22 tahun, Tangerang

Kadang, saya jadi malu. Apa yang sudah saya berikan kepada Indonesia, ya? Bukan bermaksud riya' kalau saya bilang bahwa berusaha sekuat tenaga tidak berucap "secara" dalam konteks yang tidak tepat, tidak mencontek waktu ujian (dari semester 2), dan menonton partai Indonesia vs Korsel untuk kemudian menyanyikan Indonesia Raya dengan rasa bangga dan dada bergetar, serta menjadi suporter yang baik dengan tidak berbuat rusuh.



SELAMAT ULANG TAHUN INDONESIAKU!!!